Celoteh

[Celoteh] Aset Berharga Perusahaan

a cycle of corporation

image by : animatedvideo.com

*Disclaimer : Artikel ini banyak mengandung kata/kalimat pengganti, jadi mohon diperhatikan dan dimengeri secara seksama maksud dari artikel ini apa. Dan artikel ini tidak menyangkut perusahaan manapun dan tidak menyebutkan nama/tempat perusahan pada artikel ini.

Jika anda tersindir oleh kalimat dari artikel ini, berarti anda melakukan apa yang saya katakan. Sekali lagi, artikel ini hanya sebuah pikiran pribadi, dan sudah diberitahu pada popup artikel ini.


Apa sih yang dimaksud “Aset” dari sebuah Perusahaan? jawaban simplenya, barang yang dimiliki oleh pemilik modal perusahaan, gedung itu aset, barang-barang penunjang pekerjaan itu aset, dan kita sebagai karyawan juga termasuk aset dari sebuah perusahaan.

Yap, karyawan di sebuah perusahaan adalah aset berharga atau aset tertinggi. Pemimpin atau pemilik perusahaan tidak ada apa-apanya jika tidak memiliki aset (bisa saya sebut juga kedepannya sebagai “barang”) yang saya sebut diatas. Pemimpin (dalam hal ini mungkin direktur) hanya membuat “jalur” untuk “kendaraan” (perusahaan) untuk mencapai “tujuan” (keuntungan), terus yang eksekusi?? ya jajaran dibawahnya.

Yaaa, tipe pemimpin perusahaan beda-beda sih emang, ada kok pemimpin perusahaan yang emang bekerja sampai kebawah-bawah ada pemimpin yang hanya bekerja di lingkup atas dan segala hal perintilan operasional akan diberi ke orang lain (atau ke “pemimpin/leader lain”, yang dalam artian pemimpin/leader tersebut adalah aset juga).

Oke.. sampai sini ngerti saya akan ngomongin apa? Kalau gitu, udah cukup ya bincang-bincangnya 😊

Dan mari saatnya saya membuat artikel ngegassss~ 😂 (mungkin)

YAP.. artinya perusahaan TIDAK ADA APA-APANYA tanpa ada karyawan selaku aset perusahaan yang menggerakan roda bisnisnya. Jika anda sebuah Direktur Utama (Pemimpin Perusahaan) yang pintar selain mengeluarkan inovasi / ide, anda juga tidak akan takut “miskin” untuk menjaga aset anda yang dalam hal ini perusahaan itu milik anda. Perusahaan itu bukan mengambil untung didepan, tapi mengambil untung dibelakang. Anda sebagai pemilik perusahaan juga seharusnya tidak takut menjaga dan merawat aset perusahaan dan anda sudah tahu gimana cara merawat aset itu, bukan?!

Jika karyawan anda nyaman saat bekerja, akan ada timbal baliknya dari ‘aset hidup’ tersebut untuk perusahaan yang akan otomatis meningkatkan pemasukan perusahaan serta pribadi anda juga. Mereka akan loyal karena mereka dikasih treatment khusus supaya saat karyawan “bergerak” bisa “mulus saat berjalan”.

Bisnis itu kan berputar, tapi dengan cara apa? yaitu dengan ngeluarin inovasi untuk waktu/generasi saat itu, perusahaan bisa dibawah, dan bisa diatas juga. Secara singkat, anda kan berinvestasi, dan investasi anda bukan untuk ‘bakar-bakar duit’ untuk marketing untuk ningkatin Brand Awareness saja, tapi anda juga berinvestasi untuk operasional, untuk penunjang perusahaan agar mendapatkan hasil yang lebih dari saat kemarin.

Gini deh, anda kan punya barang mati (contoh laptop/pc), barang itu diawalnya bekerja dengan keras, bisa overload, tapi lama kelamaan dengan spek yang gitu-gitu aja dan anda terus menerus bekerja di laptop/pc secara berlebihan, laptop/pc itu akan lemot, jika laptop/pc itu lemot berarti ada yang harus kita upgrade.

Sama halnya seperti ‘aset hidup’ perusahaan. Jika karyawan itu sudah mencapai batasnya, apa yang harus anda lakukan agar karyawan bisa bekerja lebih fresh lagi? Ya dengan menaikan gaji / tunjangan / bonus lainnya. Anda takut rugi karena menaikan biaya operasional ?? HHMMM mungkin, biaya marketing lah yang bisa dipangkas, bukan biaya operasional. Biaya operasional itu nyawa perusahaan, marketing itu hanya sebuah/mencari nama! Jika anda takut rugi, LEBIH BAIK tidak usah membuka bisnis, jika anda takut rugi, GAK USAH mencari tim, dan silahkan KERJAKAN SENDIRI saja.

Ratio antara perusahaan dengan aset hidup tersebut bisa saya (pendapat pribadi) bilang 50:50, kita sama sama membutuhkan, anda mengeluarkan uang untuk mendapatkan uang lebih melalui aset hidup anda, dan karyawan bekersama dengan perusahaan untuk mendapat pemasukan untuk biaya ‘operasional pribadi’ karyawan.

OOOOHH ya ada juga yang bilang “jika anda tidak betah kerja disini, silahkan keluar dan cari tempat lain, perusahaan tidak butuh orang yang seperti anda yang tidak mau mengikuti aturan perusahaan“. Dari kalimat ini, saya punya 2 kalimat pembalasan mungkin ya, 1. “Peraturan ANDA untuk membatasi karyawan demi (mungkin) KEPENTINGAN PRIBADI anda” atau 2. “ANDA berani mengeluarkan aset berharga anda yang sudah diasah dan mengganti dengan aset baru dan ANDA HARUS MELATIH ULANG aset anda?

Sebagai pemimpin perusahaan atau pembuat kebijakan, tidak sepatutnya ngomong/berpikir diatas jika aset berharga itu tidak terkena ‘virus’. Anda sudah mengeluarkan uang banyak untuk karyawan tersebut dan anda berani mengeluarkannya? WAAAHHH anda punya banyak sekali waktu untuk mengajarkan dari 0 (nol) hal-hal yang sudah didapati dari karyawan sebelumnya~. Dan jika anda bilang “waktu adalah uang“, berarti anda tau kalau waktu yang telah anda keluarkan untuk mengajari, untuk memberi treatment khusus, untuk memberi bonus demi mendapat hasil terbaik dibelakangnya melalui karyawan itu sebagai penunjang,…. HILANG SUDAH.

Dan mungkin, jika perusahaan kehilangan aset berharga, mungkin itu bisa membuat skema/sistem/struktur diperusahaan anda bisa tergunjang fatal. Yakin anda mau training ulang aset lainnya kalau gitu?

Yaaa, Pemimpin Perusahaan atau Pembuat kebijakan perusahaan itu memang harus punya ide/inovasi/visi-misi, selain itu pemimpin perusahaan juga punya partner, (dalam hal ini diluar partner bisnis atau disebut co-Founder atau pemilik modal lain saja), tapi PARTNER untuk membangun sebuah TIM.

Jika anda berani membakar uang investasi untuk biaya operasional perusahaan dan anda tidak punya kepikiran untuk rugi, anda berani mengeluarkan duit pribadi anda lagi atau dalam bahasa bisnisnya “menyuntikan modal” lagi ke perusahaan yang anda miliki, dan/atau memakai biaya “emergency” perusahaan yang selama ini didapat dari keuntungan dan menjadi duit mengendap perusahaan. Dan/Atau jika anda melakukan hal itu (karena itu menyangkut mental pribadi anda sebagai pengusaha/pebisnis), saya akan ANCUNGKAN JEMPOL dan BERHORMAT kepada anda karena anda adalah pengusaha/pebisnis impian saya dan saya berusaha menjadi seperti anda yang saya banggakan.

Tapi jika anda tidak bisa melakukan itu dan dengan gampangnya anda mengganti-ganti aset hidup anda dan mengentengkan hal tersebut, dan demi menguntungkan pribadi anda tanpa mengingat TIM anda disebuah perusahaan, oooooowww anda orang yang buruukk sekaliii.. kejam sekaliii~

Anda kan sendiri yang bilang diawal bisnis “saya berinvestasi/mengeluarkan duit untuk mendapatkan duit yang lebih banyak lagi” dan dalam hal itu 100% ada perputaran keuangan serta perputaran bisnis disitunya, karena yang namanya perusahaan itu sekali lagi, mendapat untung dibelakang, bukan mendapat untung cepat didepan.

Dah ah capek ngetik, total dari tulisan ini lebih dari 6.300an karakter dengan seribu kata dan mungkin akan bertambah jika saya ada update artikel ini 😂

Related Article

Pradja DJ

M untuk Mini dan W untuk Wumbo

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

Check Also
Close
Back to top button
Advertisment ad adsense adlogger