Celoteh

結婚 (Marriage)

aku menyukaimu, sangat menyukaimu, jadi lebih cepat aku tahu bagimana kamu saat marah, maka kita akan cepat menikah

Bisa dibilang, cara tercepat untuk mengetahui sifat seseorang (dalam hal ini pasangan kita) yaitu “lihat bagaimana reaksi dia saat berada dibawah tekanan“, “lihat reaksi dia disaat memperlakukan orang lain berada dibawah ‘status’nya“, “lihat reaksi dia disaat dia memperlakukan orang tua/saudara” dan/atau terakhir “buat dia semarah mungkin lalu lihat reaksinya, apa yang akan dia lakukan“.

Menikah bukan cuma menjalin hubungan lebih lanjut, tapi menggabungkan ego/hati/perasaan jadi satu dalam ikatan hidup dan mati, banyak proses untuk mencapai itu salah satunya masalah Finansial juga. Semua butuh proses, jadi jangan terlalu terburu-buru. Mencintai seseorang juga harus dan wajib mencintai dalam kondisi terburuknya, makanya ada perkataan janji dalam pernikahan yaitu “susah dan senang” dan ya termasuk dalam kondisi terburuk salah satu pasangan.

Jika pasangan anda belum siap secara finansial, salah satu harus ada yang “mengalah” (dalam tanda kutip) dan maksud mengalah itu adalah jangan berpikir untuk “kita berusaha bersama-sama memulai dari nol“, hhhmm.. yaaaa ini pendapat pribadi aja yaa jadi menurut saya agak gak setuju dan saya bilang salah,.. kenapa tuh? karena kalau misal CINTA sudah COCOK, tapi finansial berkata lain? Jaman sekarang, sifat manusia itu langka untuk “mencintai tanpa uang”, dan kalau ada yang bilang berusaha bersama-sama untuk finansial, kalau gak cocok, apa anda akan sabar terus? atau cerai saja karena gak cocok secara finansial? makanya banyak juga perceraian karena masalah finansial selain masalah ego/perasaan.

Pernikahan itu suci-sakral dan jika bisa lakukanlah sekali seumur hidup sampai maut memisahkan, bukan dipisahkan oleh ego/finansial, anda yang dosa kalau begitu karena telah mengingkari janji suci saat pernikahan itu. Dan ada beberapa tipe sifat manusia yang akan melanjutkan ke jenjang pernikahan, salah satunya pacaran dahulu atau status teman tapi saling mengenal dan menjaga perasaan baik itu hal baik dan buruknya calon kita. Dan kita sendiri juga harus bisa belajar mengungkapkan isi pikiran/hati, gak usah selalu mengalah supaya kita bisa menikah. INGAT, menikah itu menggabungkan sifat dan menyetujuinya secara kedua belah pihak tanpa paksaan.

Lihatlah dia sebagai calon pasangan hidup-mati yang akan menikahimu-menyayangimu seumur hidup, apa dia pantas untuk pribadi kita atau tidak? apa menurut pribadi kita, dia sebagai calon sudah bisa membahagiakan kita atau malah membuat menderita, termasuk finansial tersebut? Dan sifat pasangan (cowok), pada hakikatnya memenuhi kebutuhan dasar berdua (suami-istri) untuk bisa terpenuhi dan itu WAJIB. Setelah bisa memenuhi kebutuhan dasar berdua, jika cukup barulah lanjut untuk memanjakan pasangan. Kok anak gak dibahas? Itu tambahan, anak adalah bonus untuk menemani saat tua nanti, tapi jika sudah punya anak, penuhi dan fokus untuk kebutuhan bertiga.

Sekali lagi, terbukalah dengan pasangan mu untuk masuk kedalam jenjang hubungan terakhir 😊 Dan jika anda sudah menikah, tetap jaga hati-perasaan anda, jangan sampai berpaling dari pasangan yang sudah ada.

Related Article

Pradja DJ

M untuk Mini dan W untuk Wumbo

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

Check Also
Close
Back to top button
Advertisment ad adsense adlogger