Pasti pernah ngerasain kaya gitu kan? Nah, gw bisa bilang itu disebabkan karena 2 hal, entah emang program yang kalian jalankan di awal Windows berjalan kebanyakan (baca: Startup Program) atau mungkin emang Hardisk kalian udah unzur (baca: habis masa waktunya). Dan biasanya masalah ini hadir di Laptop (PC ada sih, cuma jarang.. entah yang pakai PC orang-orang lebih pintar atau emang pengguna laptop lebih banyak ketimbang PC makanya jarang ada masalah ini :3)
Oke.. jadi kita ngomongin masalah pertama yaitu Startup Program. Sebelumnya biar gak ngeribetin kalian, disarankan untuk download CCleaner aja, jadi gak pelu cek and ricek di Windowsnya karena CCleaner itu udah gampang banget buat cek dan bersihin OS Windows kita.
- Jadi kamu cukup buka CCleaner, terus arahin ke tab Tools abis itu pilih menu Startup
- Terus klik/pilih program yang berat dan gak dibutuhin banget dan pencet tombol Delete di kolom sebelah kanan. (Disable untuk mematikan program dan Delete untuk menghapus script Startup, disarankan untuk dihapus saja.)
Contohnya aja disini gw matiin program dari Adobe dan Daemon Tools karena aplikasi itu lebih baik dijalanin saat kita ada perlunya aja, jadi gak perlu saat baru nyalain PC/Laptop, terus ada program berat macam dari Adobe & Daemon Tools jalan. Maksud dari program yang berat itu kaya program Editing, Workstation (Office, dll) dan program berat lainnya macam Steam, dll. Kalau misal Antivirus, aplikasi Chatting, Printer, CCleaner, IDM dan sistem program OS jangan dimatiin, biarin aja. - Dan selesai, gampang kan 🙂
Oh ya, di cara ini, kalian harus perhatiin mana Startup Program dari sebuah Aplikasi dan mana Program/Script dari virus, itu bisa diliat dari nama Publisher, User dan direktori penyimpanan File tersebut. Biasanya kalau program script virus itu gak ada nama Publisher (kosong/blank), terus nama Usernya itu nama User Windows atau All users dan Filenya itu biasanya bukan di Program Files, melainkan di folder lain contoh kaya di APPDATA atau TEMP atau folder lainnya dan biasanya nama programnya itu blablablabla.exe atau blablablabla.bat .. nah.. itu adalah virus Startup. Cara hapusnya gampang, kamu cukup menuju ke folder itu dan hapus program gak jelasnya itu (klik kanan di C:\blablabla\ dan pilih Open Containing Folder)
SELESAI dan restart PC kalian, niscaya booting dari OS kalian akan lebih cepat ketimbang sebelumnya 🙂
NEXT !! MASALAH KEDUANYA!
Kalau dari cara diatas masih belum ampuh sampai-sampai udah Install Ulang OSnya dan udah delete Hardisk secara total lewat CMD, tapi kok beberapa hari kemudian masih lemot juga??? permasalahannya simple.. yaitu ada di HARDISKNYA. Yaaaaaa.. hardisknya udah unzur.. *inget, udah berapa tahun lu pake tuh*
Terus gimana cara ngecek kesehatan Hardisk? Ada caranya yaitu pakai aplikasi HDsentinel (aplikasinya Fremium, dimana aplikasi ini gratis tapi kalau mau fitur lainnya harus beli).
Nah disitu, lihat Health dan Tempnya. Health itu untuk kesehatan hardisknya termasuk performa dari hardisk dan Temp itu adalah Temperatur. Kalau Hardisk kalian udah mencapai 35% kebawah dan status udah siaga, segera hati-hati, lakukan backup ke Storage yang masih sehat 100% dan kalau kasusnya udah kaya gambar diatas itu (udah merah-merah), berarti hardisk kalian datanya udah gak bisa diselamatin termasuk booting OS juga kena efeknya karena Sector dari Hardisk tersebut beserta Opticnya udah lemah buat bekerja. Tanda-tanda dari penyakit ini, biasanya kalo copy file gak cepet kaya biasanya dan kadang copy filenya tiba-tiba gagal.
Kenapa hardisk bisa kaya gitu? Ada 2 jawabannya, yaitu:
- Emang karena udah berumur dan,
- Mungkin karena kalian sering pakai hardisk itu dan datanya masih loading, dan kamu refresh terus-terusan padahal loading buat ngebaca data di hardisk belum selesai (yang loading ijo-ijo itu lho) atau mungkin saat loading data tersebut, kamu malah balik ke folder/direktori sebelumnya, itu ngaruh ke sector hardisk juga. Atau mungkin hardisk kamu sering buka program berat-berat dan jarang di cleaning dan defrag. Dan biasanya, ini masalahnya ada di Laptop atau PC yang pakai 1 Hardisk dan dibagi ke dua partisi (satu Sistem, satu Data) jadi Hardisknya bekerja lebih ekstra untuk menjalankan Hardisk beserta membuka file.
Okay, segitu aja celotehan kali ini, kalau ada yang mau ditanya, silahkan komentar 🙂
